Apakah saya berhubungan dengan orang yang tepat? Mungkin Anda pernah berpikir demikian. Atau mungkin juga pernah berpikir, bagaimana saya tahu saya akan menikahi orang yang tepat?
Jawabannya, Anda lah yang harus berusaha menjadikan dia sebagai orang yang tepat, bukan dengan berharap akan menemukan orang yang tepat datang begitu saja. Cinta, harus ditumbuhkan dan dijaga.
Setiap ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, Anda akan merasakan perasaan jatuh cinta yang begitu menyenangkan. Telpon darinya selalu ditunggu-tunggu, selalu berharap untuk bertemu, sikapnya yang terkadang meminta perhatian membuat Anda merasa dibutuhkan.
Tak sulit menumbuhkan cinta, karena jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan merupakan pengalaman yang begitu spontan.
Tapi, setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar. Perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada semua ikatan. Perlahan tapi pasti, telpon darinya terasa mengganggu, belaiannya tidak selalu membuat Anda nyaman, sikapnya yang manja membuat Anda sebal.
Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu, namun hampir semuanya sama. Ada tahapan di mana Anda dan pasangan saling jatuh cinta, kemudian mulai berganti dengan kejenuhan, dan pada akhirnya, bila tidak ditangani dengan baik, bisa berujung pada perpisahan.
Saat kejenuhan mulai melanda, Anda mungkin berpikir untuk mengalami kembali perasaan jatuh cinta yang bergelora. Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu, saling tidak mau mengalah dan mencari pelampiasan di luar. Berbagai cara dilakukan, sebagian memilih mencari kebahagiaan mencoba berhubungan dengan orang lain secara diam-diam, Ada pula yang mencoba menyibukan diri dengan pekerjaan, hobi, online jejaring sosial atau bergabung dengan teman-teman 'senasib' (yang tentunya akan makin sulit untuk sharing secara fair).
Tapi tahukah Anda, bahwa jawaban atas dilema ini tidak ada di luar, melainkan di dalam hubungan pacaran itu sendiri.
Selingkuh bukan jawaban, mencari kesibukan dengan teman, baik itu melalui telepon, jejaring sosial ataupun interaksi secara langsung juga bukan suatu jawaban, karena kebahagiaan dari situ hanya bersifat temporer. Setelah beberapa lama (bisa dalam minggu, bulan ataupun tahun) Anda akan mengalami kehampaan kembali, kekosongan belahan jiwa Anda.
Ya, karena cinta harus dijaga kelangsungannya. Ungkapan 'diperbudak cinta' ada benarnya juga, karena memang, cinta butuh waktu, usaha, energi dan pengorbanan.
Anda harus bekerjasama dengan pasangan untuk mempertahankan status hubungan yang diawali dengan niat baik. Selama Anda dan pasangan benar-benar 1 hati belahan jiwa, saling mencinta maka status hubungan kalian saat ini bukanlah harga mati, maka jangan pernah menyerah.
Komunikasi untuk memperbaiki diri dan meminta maaf terhadap kesalahan diri masing-masing sangat penting, namun semua itu akan sia-sia jika Anda masih ada ragu untuk memaafkan. Keikhlasan Anda salah satu jawabannya.
Bagikan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar