Sponsor: | Running Text Running Text Running Text Running Text This blog |

Rasulullah, teladanku...

Rabiul Awal boleh di bilang adalah salah satu bulan yang menjadi tonggak sejarah bagi umat Islam. Kenapa, karena pada bulan ini telah lahir seorang insan yang membawa kebenaran, membawa rahmat seluruh alam, yang menjadi suri tauladan hingga akhir zaman. Kesucian lahir bersamanya, manusia yang sangat lembut perasaannya. Yang setiap tahun di peringati hari kelahirannya oleh kaum muslimin di seluruh dunia, baik itu di Masjid-masjid maupun di sekolah.

Yang kukenal, Muhammad SAW namanya, begitu indah…

Di setiap peringatan hari lahirnya selalu di ceritakan sejarah perjalanan dan perjuangannya, pembacaan sholawat barjanzi begitu tersentuh mendengarnya. Tetapi mengapa selepas dari itu, dalam beraktifitas sulit sekali rasanya mengaplikasikan nilai – nilai akhlak yang telah di contohkan oleh Rasulullah SAW, ini menjadi pertanyaan buat diriku sendiri! (apa karena diriku sudah ngantuk kali ya? )


Semestinya, dengan peringatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan paling tidak mengenal lebih dalam tentang kepribadian beliau. Yang kutahu mengkaji perjalanan Rasulullah, ibarat mengarungi lautan tak bertepi. Karena sangat luas, sulit di ungkapkan dengan kata-kata, dan tak dapat di lukiskan dengan kain kanvas.

“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang – orang yang mengharap (rahmat) Allah…..”(QS. 33:21)

Rasulullah yang kukenal adalah orang yang paling teguh hatinya, di ibaratkan sebuah gunung yang tidak terkoyak dan tidak tergoyahkan. Meskipun begitu sifat humoris pun ada pada dirinya. Menurut riwayat bahwa ada seorang nenek – nenek datang menemui Rasulullah SAW, dan meminta di doakan agar dirinya di masukan kedalam surga, maka Nabi SAW berkata “kamu tidak akan masuk surga” mendengar itu nenek tersebut merasa sangat sedih dan menangis . Maka Nabi SAW pun memanggilnya dan berkata :

“Tidakkah engkau mendengar firman Allah SWT, sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis – gadis perawan. Penuh cinta dan sebaya umurnya” (QS.Al Waqi’ah:35-37) (HR. At Thabrani). Ini berarti di akhirat tidak ada nenek-nenek, melainkan perawan semua ^^


Yang kuyakini beliaulah yang mengingatkan manusia akan Tuhannya, yang mengajarkan manusia mengagungkan Rabbnya. Berapapun kata terangkai sepertinya tidak akan habis untuk melukiskan betapa indahnya akhlak dan keperibadian beliau. Sungguh benar, pada diri Rasulullah terdapat suri teladan yang agung bagi umat manusia dalam menjalankan semua sendi kehidupan.

Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Dan kecintaan yang berlandaskan keimanan menjadi motivasi untuk meneladaninya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan salam untuknya, Rasulullah SAW.

Yang kuteladani, Muhammad SAW. Nama yang indah diucapkan…

wallahu’alam bishowab



Bagikan

1 komentar:

  1. selamat hari lahir Rasulullah SAW. ya....
    beliau memang suri teladan kita umat muslim

    BalasHapus




close